Total Tayangan Halaman

Kamis, 30 Juni 2016

Tersadar dalam dekapan

   Ketika mata tak dapat terbuka, tangan tak mampu memegang, kaki tak mampu beranjak, dan kala nadi tak lagi berdenyut, semua orang menangis, semua orang tertunduk, semua orang terlihat berdoa, matahari tak bersinar, suara burung di pagi hari tak terhiraukan, aliran air tak terdengar indah lagi, belai angin tak terasa lagi, pancaran matahari tak terasa panas lagi, senja enggan meredup, terisyaratkan pertanda buruk, semua orang tak terlihat lagi, pandangan tak bisa berdalih, satu bahasa tak terelakan yaitu mati .

   Tenggelamlah sang pendosa,
Pagi itu terbangun dari risau dan gelisah terlihat dari jendela ramai orang, seperti ku mengenalnya, terlihat anggun dengan jilbab rapat seperti pakaian formal, terlihat tampan pandangan para pria dengan peci di kepala khas dengan baju kokonya, ku terheran aku mengenali kalian datang beramai 'dalam hati',

   aku masih terlihat terlelap, entah siapa yang mampu menyentuhku dan membangunkanku kala ini, tak ada tawa apalagi semangat dari gimik wajah mereka, aku bimbang, itu bukan pesonamu kawanku, bermainlah bersamaku tertawalah terbahak-bahak bersamaku, sampai kalian lupa akan masalah-masalah kalian, aku terbangun, mereka terus berkumpul, satu persatu teman lama pun datang, ku berdalih, ada pesta apa ini sebegitu niat mereka mendatangiku, aku terbangun lalu beranjak dari kasurku, kumelihat ada berjejer seperti bendera dan wangi harum di sekitarku, oh apa semua ini ' dalam hati', sampai akhirnya ku sadari saat aku berdiri ternyata aku melihat diriku sendiri tertidur lelap dengan seutas kain putih terlihat tampan wajahku kupandangi cerah seperti pangeran dari kayangan . Oh apa ini semua .

Menakjubkan,
Ku menyadari hati ini terasa sangat tentram, kemendengar banyak lantunan ayat-ayat alquran yang jarang sekali ku lantunkan sebelumnya, jiwa seperti sangat tentram, seperti berada dalam dekapan alam diantara bunga-bunga edelweis yang memekar begitu tersipuh aku saat ini . Oh begitu indah rasanya tuhan, aku ingin tetap abadi seperti ini .


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar